MUARA SABAK, KS – 1284 guru non ASN (Aparatur Sipil Negara) menjadi tanggung jawab APBD Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjab Timur) dalam mengeluarkan insintif alias honornya.
Kabid Pembinaan PTK Dinas Pendidikan Kabupaten Tanjab Timur, Refli, M.Pd, menyebutkan jumlah guru non ASN di Kabupaten Tanjab Timur ada 1.476 orang yang terdiri dari guru non ASN TK 379 orang, SD 772 orang dan guru non ASN SMP 321 orang. sedangkan untuk di SKB ada 4 orang non ASN.
Dari 1.476 jumlah non ASN di lingkup pendidikan Tanjab Timur, yang menjadi tanggung jawab ABPD Tanjab Timur dalam pembayaran honorernya ada 1284 orang. “1284 itu dari TK 137 orang, PAUD 222, Madin 124, SD 513, SMP 288 orang. Selebihnya ada 192 guru non ASN yang menjadi tanggungan dana BOS masing-masing sekolah. Untuk honor yang dikeluar Pemkab Tanjab Timur terhadap guru non ASN di tahun anggaran 2022 sebesar Rp8,395.450.000,” sebut Refli kepada koransabak.com.
Soal besaran insentif atau honor bagi guru non ASN yang menjadi tanggung jawab sekolah melalui dana BOS, disampaikan Refli tidak ada aturan berapa besarannya. “Itu diserahkan kepada kemampuan dana bos sekolah setempat,” kata Refli.
Untuk yang menjadi tanggungan ABPD Tanjab Timur, besaran honor yang dikeluarkan berdasarkan kategori, dimana kategori biasa masing-masing guru non ASN menerima Rp550 ribu perbulan. Sedangkan kategori terpencil guru non ASN menerima Rp655 ribu perbulan dan kategori sangat terpencil masing-masing guru menerima Rp700 ribu perbulan. “Ini untuk guru non ASN di SD,” jelas Refli.
“Kalau untuk SMP, kategori biasa Rp950 perbulan perorang, kategori terpencil Rp1050.000 dan kategori sangat terpencil Rp1150.000,” sebut Refli.
Mengenai jam wajib mengajar, Refli berkata guru non ASN memiliki jam wajib mengajar sama dengan guru ASN, 24 jam. “Evaluasi terhadap guru non ASN yang menjadi tanggung jawab ABPD tetap dilakukan sesuai aturan. Untuk tahun 2023, jumlah guru non ASN yang menjadi tanggung jawab ABPD Tanjab Timur tidak jauh berbeda, sama di tahun sebelumnya. Bila nanti guru yang mengikuti P3K lulus, jumlahnya ada 150 guru, bisa berkemungkinan yang menjadi tanggungan APBD akan berkurang, ini akan menyesuaikan,” ungkap Refli.***
Penulis: Arafik